Minggu, 11 September 2016

MINORITY


MINORITY


I want to be the minority 
I dont need your authority 
down with the moral majority 
’cause I want to be the minority 
…..
Bagi loe yang penikmat musik-musik cadas luar negri pasti udah kenal betul dengan lirik lagu di atas? Yoi, ini adalah chorus dari tembang Minority miliknya Greenday. “Greenday? Greenday yang mana yach?” Gubrak!, norak banget sih! Makanya jangan cuma dengerin …… kelakuan si kucing garong.. terederedet… lagu manca sekali-kali dong!
Nah, bicara tentang lagu-lagu Greenday memang rata-rata asyik punya. Simak aja hitnya seperti American idiot, She’s a rebel, Wake me up when September end, dan lainnya yang rata-rata keluar dari pakem kebanyakan lagu masyarakat Amerika. Greenday membawa tema pemberontakan! Bosan juga kan dengar lagu-lagu cinta melulu yang bassiii.. sekali-kali lagu yang menghentak kayak punyanya Greenday asyik juga disimak.
Dari sekian banyak hit yang diusungnya, lagu Minority ini betul-betul menempati tempat yang layak di sisi gue. Ritme lagunya keren, bo! Dan terlebih adalah liriknya yang ‘gue banget!’
I want to be the minority…. Gue mendadak teringat dengan bunyi sebuah hadits dari kekasih tercinta saya, Rasulullah SAW yang kira-kira bunyinya sebagai berikut
Islam itu pada awalnya asing, kemudian akan kembali asing seperti semula. Tapi beruntunglah orang-orang yang asing”
(maafkan gue, karena nggak hapal persis bunyinya, untuk nyari-nyari buku referensi udah males. Dulu sih punya bukunya yang mengupas tuntas hadits di atas. Tapi ada yang minjam dan dengan pedenya menjadikan buku itu sebagai koleksi pribadinya. Nah, makanya.. mumpung lagi nulis artikel ini, gue menghimbau barangsiapa yang kebetulan menemukan buku tersebut harap segera menyerahkannya pada gue. Yang menyerahkan, bila laki akan diangkat saudara, bila perempuan dijadikan pembantu.)
Islam itu pada awalnya asing…. Yaa kita baca aja siroh nabi. Islam kala itu dianggap sebagai ajaran yang aneh. Para pemeluknya dianggap manusia aneh pula. Bukan hanya dianggap aneh, bahkan mereka disiksa karena ’keanehan’ mereka itu. Mereka diasingkan, dan dikucilkan… Betul kata hadits di atas, Islam itu pada awalnya memang asing….
Lalu tibalah saat kejahiliyahan bertekuk lutut di hadapan yang haqq…. dan benderanglah semesta dengan cahaya, merembes dari sela-sela padang pasir Arabia, merambati hutan-hutan Afrika, merayap ke kota-kota Eropa, menyisir semenanjung Hindia, merapat ke dataran China, melayari kepulauan-kepulauan Nusantara…. saat itu… Hip hip Hurayyy! Ajaran Islam meraja dan jadilah hamparan dunia sejahtera.
Tibalah kemudian mendung jahiliah kembali menggelayut. Kedigdayaan islam kian meredup. Jahiliyah kembali menelusupi cakrawala dunia. Pudarlah kebenaran! …kemudian akan kembali asing seperti semula…
Saat ini, yaa seperti yang kita lihat bersamalaah. Islam kembali asing. Orang merasa risih bicara islam. ”Sok alim loe” begitu celetukan yang akan terdengar bila ada sobat kita yang pengen konsisten dengan keislamannya. Pakai Jilbab yang longgar sesuai syariat…. ”Awas-awas…. ada ninja!” Atau nggak mau pacaran ”Loe iu cuma dua kemungkinan, Pren. Antara gak laku atau homo!” Asaghfirullahal’azhim ”Hah… mantra apa lagi tuh!” Aaarggghh!
Namun beruntunglah…. di akhir hadits Rasulullah tersayang muji begini ….. Tapi beruntunglah orang-orang yang asing… Hahaha… satu-kosong! Biar terasing yang penting kan beruntung! 
Benarlah ucapan Rasulullah. Dan tepat juga kata Greenday…. I want to be the minority… Gue ingin jadi minoritas…. Biarin gue jadi yang terasing…
Hei, jangan-jangan Greenday ini terinspirasi bikin lirik lagu di atas gara-gara denger hadits Rasulullah itu? Alaaahh… ngaku aja, mas Green. Gitu aja malu-malu….
Minoritas yang terasingkan…. Memangnya kenapa? Apa salahnya? Buat apa jadi kalangan mayoritas kalau itu mahbakalan menyeret kita ke neraka? Ups, gue nggak asal ngomong, setidaknya dalam AlQur’an Allah SWT pernah mengancam kayak gini ”.. dan janganlah kalian mengikuti orang kebanyakan… karena kebanyakan orang berada dalam neraka..”(maafkan gue, sekali lagi saya lupa itu di surah berapa ayat berapa. Tapi percaya deh, itu memang ada betul-betul dalam Qur’an)
98 persen remaja menurut survey katanya pernah pacaran. Yang dua persennya terbagi lagi, yaitu yang emang kagak laku, yang homo, dan sisanya karena memang paham bahwa dalam Islam itu pacaran diharamkan.
Nah, mayoritas pacaran. Lalu apakah karena mayoritas lantas gue turut pacaran juga.
Sori ya… I want to be the minority..
Bahkan, seandainya suatu ketika Pacaran dijadikan Undang-Undang dan pelaku yang tidak mau pacaran bakal dijerat dengan hukuman penjara atau maksimal hukuman gantung?
Sori…. I dont need your authority… 
Atau misalnya suatu ketika menurut kacamata seluruh masyarakat, orang-orang yang nggak pacaran adalah kalangan yang tidak bermoral?
Tetep…. Huh..  down with the moral majority… 
Lho kenapa emangnya?
’cause I want to be the minority 
(Eh, supaya lebih seru loe bacanya sambil nyanyiin minoritynya Greenday ya… )
Muslim sekarang jadi minoritas, kata Ustadz Ihsan Tanjung. Lho, bukannya jumlah muslim itu 1,3 miliar lebih, Tadz?
Lha iya… kata beliau… tapi itu mesti dikurangi dengan golongan aliran sesat seperti Ahmadiyah, Lia Aminuddin, Inkar Sunnah dan lain sebagainya. Numpang ngaku Islam padahal tidak beraqidah Islam. Ini belum lagi dikurangi dengan golongan ’Muslim tapi’… Muslim tapi nggak sholat, muslim tapi nggak berjilbab, muslim tapi pacaran, muslim tapi sekuler, muslim tapi nggak kenal ajaran islamnya. Artinya yang muslim doang itu jumlahnya sedikit aja… Minoritas! Tegas beliau.
Ustadz… bisik gue kepada beliau…. gue mau jadi yang minoritas itu… I want to be the minority! teriak gue kemudian. Tapi Ustadz Ihsan Tanjung tak menanggapi, beliau terus melanjutkan ceramahnya. Kesal karena tak ditanggapi gitu, langsung deh gue matikan MP3nya. Rasain Tadz!
Minoritas yang terasingkan. Biarin dikatain aneh karena konsisten akan islamnya. Biarin pula dikatain teroris, fundamentalis, ekstrimis, gara-gara mendakwahkan Islam secara kaffah! Biariiiinnn.
Loelah yang aneh! Loe nggak tahu sih, kalau islam itu keren banget. Ajaran keren yang mengkerenkan! Loe nggak tahu kalau hanya dengan ajaran ini lah pintu keselamatan bisa diraih. Loe nggak tahu! Atau memang gak mau tahu?
Islam yang minoritas. Bahkan menyebutnya pun orang enggan. Bicara islam…. ”Bukan tempatnya , Bung! kalau mau khutbah sana di masjid tunggu jum’atan”. Bikin undang-undang, perda, aturan hukum, ketatanegaraan……
Jadi bagaimana menurut kalian tentang penertiban prostitusi…” Wakil Rakyat1 melempar ke forum.
Yap, ini memang perlu ditertibkan. Mengacu pada hukum, kalau kita larang berarti melanggar hak asasi dan kebebasan. Makanya kita perlu menertibkan dengan membikin daerah-daerah pelacuran yang resmi” Wakil Rakyat2
Oke, ini juga sudah sesuai dengan contoh undang-undang di negara maju. Karena itu dengan mengucapkan bismillah kita sahkan Undang-Undang Pelacuran ini…” Wakil Rakyat1 bersiap mengetuk palu
Interupsi, pimpinan sidang! Tapi menurut AlIsra 32 Allah bilang ..janganlah kamu mendekati zina…” Wakil Rakyat3
”Hahaha… ini forum resmi bung! Jangan bawa-bawa agama. Udah! Ganggu aja… kirain mau bicara apa…” Wakil Rakyat1. Segenap hadirin di forum tertawa terbahak. Wakil Rakyat3 hanya ternganga tak percaya.
Minoritas…… Islam terasingkan.. 
Masjid terkunci saat waktu shalat. Suara Adzan hanya kaset rekaman. Sementara hingar bingar konser musik berjubel hingga pengunjungnya mencak-mencak karena tak bisa masuk akibat kehabisan tiket. 
Islam minoritas…. Islam terasingkan.
…..Tapi beruntunglah yang terasing…. Yaitu yang berupaya memperbaiki di tangah kerusakan-kerusakan” Begitu bunyi hadits dalam riwayat yang lain. 
Terasing, bukan berarti mengasingkan diri… bersembunyi dari kehidupan manusia, tidak mau bergaul. Justru sebaliknya keterasingan menuntut pihak yang terasing untuk berusaha memperbaiki kerusakan ini. Ketika ibadah sepi, ketika kemaksiatan merajalela, ketika sistem islam digantikan dengan sistem kufur, maka bangkitlah
para pendekar minoritas yang terasing! Sudah saatnya mengubah dunia yang rusak jahiliyah ini!
Dan biarlah nanti mereka akan terpana, ketika di Yaumul Akhir diumumkan….. Yang masuk neraka adalah golongan mayoritas….. Yang di surga golongan minoritas….
Dan golongan minoritas pun berkata dengan bangga…. 
”hehehe… I am the minority!”
(Sehelai Bumi Allah, 28 Agustus 2007. Teriring doa ’Ya Allah jadikan gue salah satu dari minoritas itu’. Buat fundamentalis dan ekstrimis pacaran… maaf gue nyinggung loe lagi… tapi ini memang disengaja kok. Hehehe…)


sumber : https://saveusgue.wordpress.com/2007/08/29/minority/